Kita tahu maraknya penebangan
pohon secara liar atau yang biasa disebut illegal loging bisa memicu pemanasan
bumi (Global Warming) meningkat. Meskipun sudah disediakan hukuman
penjara bagi para pelaku illegal loging. Itu belum sepenuhnya jadi
solusi terbaik menjaga kelestarian pohon. Mengingat dampak yang diakibatkan dan
butuh waktu berpuluh-puluh tahun untuk mengembalikan pohon yang ditebang.
Untuk itu mencegah
perilaku tak beradab pada pohon amatlah penting. Seperti gerakan yang dilakukan
mahasiswa Universitas Negeri Malang pada saat KKN di SDN Bumiayu 4 Malang. Aksi
menempelkan kata-kata bijak pada batang pohon yang ada di halaman sekolah kami.
Bunyi tulisan yang tertempel di pohon itu, “Rawatlah aku seperti kamu merawat
dirimu sendiri”, “Aku ingin hidup seperti kamu”. Sehingga membuat pohon tersebut
seakan bisa bicara dan sedang curhat pada manusia. Lewat tulisan tersebut bisa mereaksi
kultur menanam, merawat, dan mencintai tumbuhan. Dari situlah, kita sadar
tumbuhan sebagai makhluk Tuhan yang punya hak hidup. Pada tumbuhan juga melekat
hak untuk tumbuh, hak untuk berkembang biak, hak untuk melestarikan diri. Maka
patutlah kiranya kita bisa menjunjung tinggi hak tumbuhan. Bukan hanya hak
antar sesama manusia saja.
Bagaimana jika kita dan pemerintah juga ikut-ikutan melabeli pohon
dengan kata-kata bijak. Ini tidak lain sebagai upaya berperan aktif menyelamatkan
dan melindungi pohon dari illegal
logging. Selain itu, bisa dijadikan sebagai alat
penanggulangan. Bila terpampang tulisan di pohon setidaknya bisa mengingatkan dan
menyadarkan perilaku orang yang abai terhadap kelestarian alam. Mereka yang
melakukan penebangan pohon secara liar, mereka yang sering merusak tanaman untuk
dijadikan makanan hewan ternak tidak lagi berbuat seenaknya. Mau berpikir
panjang sebelum bertindak dan lebih manusiawi memperlakukan tumbuhan.
setuju... cegah illegal logging...
BalasHapus